Perbaikan Jalan Lintas Curup-Lubuk Linggau Rp.6,5 M Dikeluhkan Warga
(Nampak debu yang berterbangan ganggu pengendara, photo by: Benny) |
TrotoarNews – Sejak satu bulan terakhir, terlihat proses perbaikan jalan
Lintas Curup – Lubuk Linggau yang masuk dalam kategori jalan Negara, Pada plang proyek yang terpasang di titik nol
pekerjaan jalan, jelas tertera kegiatan “Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan
Curup – Simpang Nangka” oleh Pt. Pangestu Jaya Sakti.
Pekerjaan perbaikan jalan tersebut mulai dari Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur hingga Kelurahan
Cawang Baru Kecamatan Curup Timur, dengan anggaran sebesar
Rp.6.443.810.000 yang bersumber dari APBN murni TA 2018, dengan tempo pengerjaan
selama 300 hari kalender kerja atau 10 bulan pengerjaan proyek.
Salah seorang pengendara yang sempat di wawancarai TrotoarNews mengungkapkan, “Banyak debu berterbangan pak, jadi sangat mengganggu
jarak pandang saat berkendara, tentu akan
sangat membahayakan jika kami tidak berhati-hati dalam berkendara,” Keluh
Hariantoni warga Kelurahan Cawang Baru yang kebetulan melintasi jalan tersebut
pada Senin (09/07/2018).
Tak hanya itu saja, Toni menyebutkan material pasir
dan batu kerikil yang berserakan di badan jalan juga sangat membahayakan bagi
pengendara yang melintas. “Itu, material pasir dan batu kerikil bekas bongkaran
jalan yang berserakan di badan jalan akan sangat membahayakan pak, bisa membuat
ban kendaraan slip, salah-salah bisa kecelakaan pak,” ujarnya.
Disisi lain, salah seorang warga disekitar pintu masuk
kawasan objek wisata Suban Air Panas bernama Ibu Murdianah juga turut
mengungkapkan hal senada dengan Toni. Menurutnya, Debu perbaikan jalan tersebut
sangat mengganggu, terlebih lagi murdiana memiliki anak-anak yang masih kecil
yang rentan terhadap ancaman penyakit infeksi saluran pernapasan akibat debu
perbaikan jalan yang berterbangan kerumahnya.
“Kami ini punya anak-anak kecil pak, karena debu yang
berterbangan, membuat salah seorang putri kami mengalami batuk-batuk sejak
seminggu terakhir. Bapak bisa lihat sendiri kan, debu yang berterbangan membuat
rumah kami selalu nampak kotor, dan kami terpaksa menyapu rumah setiap 2 jam
sekali, akibat debu yang ditimbulkan dari perbaikan jalan ini,” Ungkap
Murdianah kepada Tabloid Trotoar disela-sela aktifitasnya menyapu teras rumah,
Senin (09/07/2018).
Masyarakat berharap, kiranya kepada pihak pelaksana
proyek perbaikan jalan, dapat lebih mempertimbangkan aspek keselamatan dan
kepentingan masyarakat, yang merasa terganggu dengan Debu yang berterbangan,
selain itu material yang ditimbulkan pasca pembongkaran jalan berupa pasir dan
kerikil yang berserakan di badan jalan, sangat membahayakan bagi pengguna jalan
yang melintasi jalan tersebut.
Editor : Benny Septiadi